KELOLA PROPERTI

DENGAN OPTIMAL

FREEPIK

Terpenting adalah menentukan tujuan memiliki properti tersebut.

Punya rumah atau properti sendiri boleh jadi merupakan impian banyak orang. Namun, faktanya tidak sedikit orang yang masih kebingungan saat hendak atau pun sudah memiliki properti. Penting untuk memahami tahapan alur pembelian properti agar lebih punya pertimbangan dan tidak salah langkah.

 

Ahli properti dan pembiayaan dari Pinhome, Vina Yenastri, memaparkan pentingnya untuk menentukan tujuan untuk memiliki properti, apakah akan dijadikan investasi, penghasilan tambahan atau langsung  dihuni.

 

Kedua, kriteria rumah properti yang ingin dibeli, seperti dekat dengan kantor, akses gampang atau tanahnya besar. “Dari kriteria itu, tentukan mana yang paling prioritas,” kata Vina dalam ajang pertemuan virtual bulan lalu.

 

Setelah mulai mengecek dari properti satu ke yang lain, lakukan perbandingan harga antarproperti. Saat sudah dapat rumah yang pas, maka mulai negosiasi harga sampai disepakati dan melakukan pembayaran booking fee. Di tahap selanjutnya atau kelima, pilih opsi pembayaran, misalnya KPR di bank.

 

Setelah properti sudah dimiliki, bisa langsung dijadikan tempat tinggal ataupun tidak. Jika tidak ditinggali, bisa disewakan ataupun jadi tempat usaha atau bisnis daripada dibiarkan kosong.

 

Pemasukan dari pemanfaatan properti kosong tersebut bisa untuk menambah pendapatan atau membayar cicilan. Lahan kosong juga bisa dimanfaatkan untuk hobi sehingga tetap berfungsi dan dirawat baik.

PAVEL DANILYUK/PEXELS

Berbagai macam pemanfaatan properti bisa dipilih mana yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan sendiri. Bangunan kosong tersebut sebenarnya harus tetap terawat agar tidak terlihat lebih tua dari usianya.

 

Pastikan kebersihan rumah, periksa ulang berkala terutama bagian luar yang terkena hujan dan panas. Jika ada kerusakan kecil, langsung diperbaiki, jangan menunggu sampai berantakan. Contoh saat kerusakan hanya di satu titik, namun karena dibiarkan, akan merembet dan membuat biaya perbaikan lebih membengkak.

 

Rumah membutuhkan sirkulasi udara dan cahaya bagis agar bangunannya lebih awet. Perawatan bangunan yang tidak bagus akan membuat rumah tampak lebih tua, kusam, tembok retak, jamuran, dan masalah lainnya.

 

Menjual properti

 

Bagaimana jika harus menjual rumah atau properti yang sudah dimiliki? Ketika seseorang berada di tahap hendak kembali menjual properti, hal yang pertama kali penting dilakukan adalah menentukan harga hunian. Penting untuk mengacu pada harga NJOP.

 

Harga NJOP ini biasanya 30-70 persen dari harga properti. Patokan ini juga untuk melihat batasan harga rumah paling rendah di wilayah yang sama. Jadi bisa diperkirakan berapa harga normal properti yang akan dijual.

Lakukan perbandingan harga antarproperti.

Lakukan perbandingan harga dengan properti lain yang sejenis dan di daerah yang sama. “Jangan misalnya bandingkan rumah sama ruko,” kata Vina.

 

Sedangkan jika berencana disewakan, sebaiknya pakai hitungan harga sewa properti. Biasanya, harga sewa berkisar 3-5 persen dari harga properti. Misalnya, jika biaya sewa per tahun Rp 15 juta berarti harga rumahnya sekitar Rp 400 juta sampai Rp 500 jutaan. Begitu juga jika harga rumah Rp 900 juta, bandingkan dengan properti jenis yang sama.

 

Pastikan pula mengecek spesifikasi rumah. Misalnya properti yang dilengkapi lantai marmer, dapat memasang harga lebih tinggi dibandingkan rumah dengan lantai granit biasa.

 

Harga tanah boleh jadi akan sama di satu wilayah tertentu. Akan tetapi jika dinilai dari spesifikasi, tentu bisa berbeda. Jadi, jangan hanya melihat jenis properti dan lokasi, tapi lupa spesifikasi dari bangunan tersebut.

 

Bagaimana menentukan harga? Lakukan perbandingan harga dengan cara memanfaatkan platform jual rumah dan cek kondisi properti. Jika dalam riwayat pernah laku Rp 1 miliar, tapi kondisi properti dibuat lebih bagus, maka bisa dipasang dengan harga lebih tinggi. Perlu diingat bahwa semakin strategis lokasinya, harga pasti akan lebih mahal.

 

Terlebih lagi, ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi nilai properti. Faktor mikronya meliputi fasilitas, mudah diakses atau strategis. Ada pula faktor makro lebih kepada perekonomian global.

 

Ada pula faktor konsistensi pengembangan. Misalnya dengan pembangunan fasilitas publik, maka akses lebih besar yang dapat membuat harga properti terus naik seiring waktu. Lain halnya bila tidak dilakukan pengembangan, harga properti akan stagnan. “Jadi ya harganya segitu-segitu saja, kondisi bangunan dan spesifikasi rumah, kelengkapan surat juga penting diperhatikan,” tambah Vina.

Agar Rumah Cepat Laku

PIXABAY

Menjual properti tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ini karena harga properti yang tidak dapat dinilai murah bagi sebagian besar orang.

Ahli properti dan pembiayaan dari Pinhome, Vina Yenastri, mengungkapkan butuh upaya dan stragegi untuk menjualnya. Apa sajakah? Berikut tipnya:

Jangan abaikan kondisi rumah.

Ini berpengaruh pada harga jual karena bisa terjual dengan harga di bawah pasaran. “Kalau bisa diperbaiki, perbaiki dulu, jual dengan harga wajar tidak ketinggian atau kerendahan,” kata Vina.

Apabila harga pasaran properti sejenis di wilayah terkait Rp 1 miliar, Vina menyarankan jangan memasang Rp 1,5 miliar atau bahkan Rp 1,8 miliar. Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 yang membuat orang lebih banyak menahan pengeluaran mereka.

Sebaliknya, jika terlalu murah, orang juga akan ragu atau mempertanyakan masalah di baliknya. Jual di bawah harga normal bukan tidak boleh, tapi perlu memberi penjelasan yang logis dan jujur.

Misalnya, rumah tersebut sering terkena banjir. Karena memang ada saja yang mau membeli rumah walaupun kerap terkena banjir musiman. Atau beri penjepasan bila penjual hendak pindah cepat sehingga ingin cepat menjual properti.

Perhatikan waktu agar menjual properti di waktu yang pas.

Contohnya, bisa melihat bunga KPR yang sedang murah.

Manfaatkan platform jual properti.

Berikan spesifikasi jelas terkait properti, pasang foto-foto yang bagus dan terbaru, jangan gambar buram tidak jelas. Tetapi hindari memberikan alamat jelas. Cukup cantumkan daerah, usia bangunan dan lainnya yang diinformasikan sedetail mungkin. Hal ini agar orang lebih tertarik saat melihat informasi yang jelas. ''Penjual dapat pula memanfaatkan jada agen properti karena mereka tahu para pelanggan, investor atau klien yang bisa disasar dan akan sangat membantu,'' kata Vina.

top